CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 03 Februari 2009

adu panco

Senin, 26 Januari 2009

SONG FOR GAZA-MICHAEL HEART

WE WILL NOT GO DOWN

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they're dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who's wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die

We will not go down
In the night, without a fight

We will not go down
In Gaza tonight

Kamis, 22 Januari 2009

HAMAS

Hamas

Hamas
حركة المقاومة الاسلامية




Pemimpin Khaled Mashaal,
Ismail Haniyah,
Mahmoud Zahar


Dibentuk 1987
Markas Gaza


Ideologi/
posisi politik Nasionalisme Palestina,
Sunni Islamisme,
Nasionalis Religius

Afliasi Internasional Ikhawanul Muslimin

Hamas, akronim dari Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah (bahasa Arab:حركة المقاومة الاسلامية , secara harfiah "Gerakan Perlawanan Islam" dan kata Arab untuk 'ketekunan'), adalah sebuah gerakan dan partai politik Palestina berhaluan Islamis yang dibentuk pada tahun 1987 untuk melakukan perlawanan terhadap pendudukan Israel di Palestina. Pada tahun 2006, partai ini memenangkan pemilu parlemen Palestina. Sejak awal Februari 2007, kelompok ini terlibat konflik dengan kelompok Fatah akibat kekalahan kelompok Fatah di pemilu parlemen 2006.
selain partai politik, HAMAS juga merupakan lembaga sosial(firqah ijtima'iyyah)

Sejarah
Syekh Ahmad Yassin, seorang guru kelahiran 1 Januari 1929, yang mencatatkan organisasi Mujama al-Islami Hamas ini secara legal di Israel pada 1978. Ia berpijak ke Ikhwanul Muslimin yang didirikan Hasan al-Banna pada 1928 di Mesir. Pemerintah Israel kala itu justru menyokong Hamas, yang hanya berkutat di bidang sosial, moral, dan pendidikan. Tel Aviv juga memanfaatkan Hamas untuk menyaingi kepopuleran Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang dipimpin Yasser Arafat.
Berkembang sebagai organisasi karitas, Hamas diam-diam juga berkembang sebagai organisasi bersenjata. Hal ini baru terkuak di akhir 1987. Yassin, alumnus Universitas Al-Azhar, Mesir, meluncurkan Harakat Muqawama al-Islamiya — disingkat Hamas —yang berarti Gerakan Perlawanan Islam.
Tujuan pendirian Hamas dicantumkan di aktanya: "mengibarkan panji-panji Allah di setiap inci bumi Palestina". Dengan kata lain: melenyapkan bangsa Israel dari Palestina dan menggantinya dengan negara Islam. Hamas baru ini dibidani Yassin dan tujuh orang berpendidikan tinggi: Abdul Aziz al-Rantissi (dokter spesialis anak), Abdul Fatah Dukhan dan Muhammad Shamaa (keduanya guru), Isa Nashar dan Abu Marzuq (insinyur mesin), Syekh Salah Silada (dosen), dan Ibrahim al-Yazuri (farmakolog).
Peluncuran Hamas menemukan momentumnya dengan kebangkitan Intifadah I, yang bergolak di sepanjang Jalur Gaza. Anak-anak Palestina tak gentar melawan tentara Israel dengan batu-batu sekepalan tangan. Sejak itu, sayap-sayap militer Hamas beroperasi secara terbuka. Mereka meluncurkan sejumlah serangan balasan—termasuk bom bunuh diri—ke kubu Israel.
Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Deklarasi Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai". Hamas tidak menyetujui perjanjian ini.
Pada Januari 2006, Hamas melangkah ke arena politik formal. Secara mengejutkan, mendulang kemenangan—meraih 76 dari 132 kursi dalam pemilihan anggota parlemen Palestina. Hamas mengalahkan Fatah, partai berkuasa sebelum pemilu saat itu. Kabinet yang didominasi orang Hamas terbentuk. [1]
Tokoh
• Mahmoud al-Zahar
• Sheikh Ahmed Yassin
• Yahya Ayyash
• Abdullah Yusuf Azzam
• Abdel Aziz al-Rantissi
• Khaled Meshal
• Ismail Haniya

Rabu, 07 Januari 2009

GAZA

we will not go down! GAZA tonight